Selasa, 25 September 2007

DITINGGAL OLEH SAHABAT

Hampir tiap orang di dunia ini pernah mempunyai seorang sahabat karib, entah pada saat kita masih kecil maupun saat sekarang ini.

Bagaimana kalau Anda di tinggal mati oleh sahabat karib Anda?
Tempat dimana Anda bisa berbagi suka maupun duka.
Hal inilah yg terjadi pada saat ini dengan diri saya, sobat karib saya, Ben kemarin telah meninggal dunia dalam usia 46 th, karena penyakit kanker.

Hal ini mengingatkan kembali ketika saya di tinggal mati oleh si Udin.

Sejak usia 2 th saya telah di tinggal ayah, karena ia ditawan oleh tentara Jepang. Ibu harus berkerja keras untuk bisa membiayai hidup anak-anaknya.

Ibu sering melakukan puasa, karena tidak cukup makanan dirumah, bahkan kamipun sering tidur dengan perut lapar.

Hal inilah yg mendorong saya untuk minggat dari rumah, karena ingin meringankan bebannya Ibu. Padahal waktu itu usia saya baru 6 th dengan rasa berat hati dan air mata terlinang saya berangkat meninggakan kampung halaman dengan tujuan pergi ke kota besar Bandung, karena ingin mencoba mencari nafkah sendiri

Saya berangkat berdua dengan sobat karib saya si Udin yg usianya 3 th lebih tua daripada saya. Ber-jam-jam kami berjalan kaki seharian tanpa makan, sedangkan uang tidak kami miliki, satu-satunya harta yang kami miliki ialah sehelai baju yang melekat dibadan kami.

Karena sudah tidak tertahankan lagi, saya mengusulkan kepada si Udin untuk mencuri buah-buahan di kebun orang, tetapi si Udin walaupun ia anak yatim, ia sangat taat sekali kepada agama, ia melarang saya untuk mencuri, ia bilang lebih baik kita mengemis daripada mencuri.

Kami melewati satu gedung besar, dan kami berpikir disinilah kita bisa mengemis untuk memohon sesuap nasi, tetapi belum saja kami bisa masuk ke halaman rumah, kami telah dikejar oleh anjing sipemilik rumah, kami lari terbirit-birit, tetapi dengan kaki yg masih kecil, saya belum bisa berlari cepat, sehingga saya jatuh tersungkur dan anjing menggigit saya. Akhirnya si Udin datang melindungi dan menghalau anjing tersebut.

Hujan telah turun dgn deras, badan kami menggigil kedinginan, karena telah tak tertahankan lagi, kami mencari makan di tempat sampah, ternyata disitu masih ada sisa sepotong roti kecil, dan beberapa genggam nasi.

Karena badan saya telah lemah lunglai apalagi telah digigit anjing, si Udin memberikan roti maupun nasi tersebut semuanya untuk saya, makanlah ia bilang, karena saya lagi puasa, walaupun kenyataannya tidaklah demikian, tetapi ia mengikhlaskannya untuk saya.

Malam hari itu kami tidur di emperan rumah orang, tepatnya di depan sebuah kelenteng. Malam-malam saya terbangun, karena saya mendengar si Udin mengeluh kesakitan, badannya menggigil, tak satu katapun bisa ia ucapkan tetapi matanya kelihatan sayu.

Saya mengetahui ia sakit, karena lapar, ia sudah tidak makan sejak lebih dari dua hari, dan bagian makanannya selalu diberikan kepada saya, sehingga badannya menjadi sedemikian lemahnya.

Dari luar kelenteng masih kelihatan cahaya api lilin remang-remang diatas meja sesajen, tanpa pikir panjang saya memanjat pagar dan pintu kelenteng untuk bisa masuk ke dalam, akhirnya saya berhasil mencuri sesajen berupa dua potong kueh. Saya berlari kepada si Udin cepat-cepat untuk memberikannya kepada dia, karena saya merasa takut sekali kehilangan dia.

Ketika saya tiba, saya berusaha memeluk badannya si Udin yang gemetaran dan mencoba menyuapkan kueh ke dalam mulutnya, tetapi rupanya telah terlambat. Sang Pencipta telah memanggil dia balik kepangkuan-Nya.

Apakah Anda bisa membayangkan betapa perasaan seorang bocah berusia 6 th yang di tinggal mati oleh kawan dan sobat satu-satunya yg pada saat itu tidak memiliki siapapun juga, karena jauh dari kampung halaman?

Bagaimana perasaan Anda apabila sobat karib Anda meninggal dalam pelukan tangan Anda?

Dibawah hujan rintik-rintik dengan badan menggigil kedinginan, saya menangis terseduh-seduh. Saya mendekap badannya si Udin erat-erat dan dengan suara tersendat-sendat saya mengucapkan: "Jangan tinggalkan saya, Din! Jangan tinggakan saya seorang diri......

Hal inilah yg terulang dan teringat kembali, bagaimana sakitnya perasaan dan hati saya di tinggal oleh seorang sobat karib. Dengan air mata terlinang saya menyanyikan lagu: "What we have a friend in Jesus!

Selamat jalan Ben!
A brother may not be a friend, but a friend will always be a brother.

Senin, 24 September 2007

BELONG TO JESUS

Lahir di Brasilia tahun 1982 dengan nama Ricardo Izecson dos Santos Leite, Kaka lahir dari sebuah keluarga penginjil yang kaya raya. Namun hal itu tidak membuat IA menjadi sombong dengan mengandalkan kekayaan keluarga ataupun mengikuti jalan hidup keluarganya dengan menjadi penginjil. Kaka punya jalannya sendiri Dan caranya sendiri.

Sejak kecil IA sangat menyukai sepakbola, bahkan dalam usia remaja IA menjadi pemain yang cukup terkenal di-daerah-nya dengan bermain sebagai pemain cadangan di klub San Paulo.

Namun pada usia 18 tahun sebuah bencana terjadi, IA mengalami cidera punggung yang serius saat sedang berenang. Dokter mengatakan IA tidak bisa bermain sepakbola lagi, bahkan kemungkinan besar akan lumpuh akibat cidera itu. Tidak Ada tindakan operasi atau terapi yang bisa menyelamatkannya.

Hidup Kaka hancur berantakan saat itu, kecintaannya pada sepakbola demikian besar, kini semua harus berakhir, bahkan sisa hidupnya harus diisi dengan menjalani kelumpuhan.

Namun Kaka tahu kemana IA harus minta tolong saat dokter sudah angkat tangan. Kaka bergumul dengan Tuhan, tak putus-putusnya IA berdoa memohon kesembuhan-nya. Ia bernazar pada Tuhan, bila IA sembuh Dan dapat bermain sepakbola lagi, IA akan mempersembahkan seluruh prestasinya itu pada Tuhan Yesus.

Dan keajaibanpun terjadi, setahun setelah kecelakaan itu tepatnya tahun 2001, Tuhan menyembuhkannya, IA sembuh total dari sakitnya. Bahkan IA dapat merumput bermain sepakbola lagi. Tuhan juga memberikan hadiah bonus, IA tidak lagi menjadi pemain cadangan melainkan menjadi pemain utama Dan andalan di klubnya.

Tuhan membuat permainan Kaka menjadi begitu hebat sehingga manager Tim Nasional Brazil terpikat akan permainannya, Dan memanggil Kaka untuk mengenakan baju kebesaran Tim Brazil, kuning Dan hijau, dipercaya untuk bertarung di piala dunia 2002.

Dari sekian banyak bakat baru bersinar di kancah persepakbolaan Brazil, IA hanyalah seorang pemain muda yang belum setahun membela klubnya, namun sudah dipanggil masuk Tim Nasional. Bagi Kaka itu adalah keajaiban Dan anugerah yang besar baginya.

Walaupun dia hanya jadi pemain cadangan Dan duduk dipinggir lapangan menonton pertandingan para seniornya di piala dunia, namun Kaka sudah sangat senang dapat ikut serta dalam kompetisi sebesar piala dunia. Kaka tidak menyadari Tuhan sedang menyediakan keajaiban lainnya bagi dia.

Beberapa pertandingan berjalan begitu keras bagi Brazil, sehingga beberapa pemain bintang harus disimpan karena cidera. Datanglah kesempatan bagi Kaka untuk turun membela timnya. Dibawah pembelaannya Brazilpun menang, peristiwa legendaris yang menggemparkan dunia itupun terjadi, Kaka mengangkat seragam-nya Dan di baliknya Ada sebuah tulisan yang menggegerkan, kaos putih itu bertuliskan "I Love Jesus".

Itu terus dilakukannya setiap kali teman-temannya merayakan gol. Dan akhirnya Brazil-pun memenangkan Piala Dunia 2002, setelah menaklukan Jerman di final dengan skor 2-0. Dalam parade kemenangan dinegaranya sendiri, kaos kesayangan yang bertuliskan 'I love Jesus' itu tidak pernah dilepasnya. Hal itu menginspirasi banyak pemain Brazil (bahkan pemain negara lain) melakukan hal yang sama.

Saat diwawancara oleh stasiun TV Dan ditanya mengapa IA melakukan hal itu, IA berkata, "Saya ingin memperlihatkan dengan hidup Dan kerja saya, apa yang telah Tuhan lakukan bagi saya, supaya orang lain dapat melihat apa yang Tuhan bisa lakukan dalam kehidupan mereka."

Permainannya yang cantik di Piala Dunia tidak luput dari perhatian sebuah klub raksasa di Italia, AC Milan. Tidak lama kemudian mereka membeli Kaka untuk masuk dalam timnya sebagai pemain utama. Kaka-pun pindah bergabung dengan AC Milan, masuk dalam liga Italia yang keras Dan penuh bintang. Namun dalam musim pertamanya di Liga Italia Seri A, IA langsung menyumbangkan gelar Juara scudetto bagi AC Milan.

Dalam waktu singkat Kaka menjadi bintang Dan pujaan banyak orang khususnya wanita, kegantengannya yang seperti seorang bintang film membuat IA selalu dikejar-kejar fans wanita, dimanapun IA berada akan selalu Ada jeritan gadis-gadis muda yang mengaguminya.

Namun cinta Dan kesetiannya hanya pada Caroline Celico, kekasihnya yang jauh di Brazil. Walaupun kehidupan pemain sepakbola selalu dikeliling wanita-wanita cantik super model, atau pesta-pesta kemenangan, Kaka selalu menghindari semuanya itu. Ia bahkan tidak mau membawa Caroline tinggal dengannya di Italia sebelum pernikahan, seperti yang dilakukan para pemain bola di liga-liga besar.

Tahun 2005, Kaka meminang Caroline, dalam sebuah upacara perkawinan yang sangat sederhana, sangat berbeda dengan pernikahan selebritis lain yang super mewah. Dalam jumpa pers IA menyatakan bahwa IA masih perjaka Dan Caroline masih perawan.

"Itu adalah periode yang penting, sebuah ujian untuk cinta kami berdua. Saya seorang pria normal Dan pasti tergoda untuk melakukan hubungan sebelum pernikahan, tapi saya bisa melewatinya. Malam pertama kami juga ditandai darah keperawanan, sebagai tanda cinta suci kami."

Walaupun sebuah isu pindah agama sempat menerpanya diakhir tahun 2006, namun Kaka membuktikan pada dunia, bahwa IA adalah murid Kristus sejati dalam final liga Champion Mei 2007. Menjadi pahlawan kemenangan melawan Liverpool, Kaka langsung merayakan golnya dengan membuka kaosnya Dan menunjukan tulisan "I belong to Jesus" kemudian berlutut berdoa bersyukur ditengah lapangan. Teman-temannya yang lain turut merayakannya, tapi mereka mengerti Dan tidak mengganggu Kaka yang sedang berdoa. Peristiwa ini ditonton jutaan pemirsa yang menyaksikan final Liga Champion 2007.

Bagi Kaka beserta seluruh pemain Dan pendukung AC Milan, kemenangan ini merupakan mujizat. Tidak Ada yang menyangka AC Milan akan menang, ditengah kepungan 3 raksasa Inggris yang diunggulkan di semi final yaitu Manchester United, Chelsea Dan Liverpool.

Kaka menjadi top skorer dalam Liga Champion, pertarungan liga paling bergengsi diantara para juara dari masing2 negara Dan tertinggi diseluruh dunia. Membuatnya dinobatkan sebagai raja oleh para media Italia Dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik didunia. Klub-klub kaya seperti Real Madrid diberitakan telah mengajukan penawaran sebesar 100 juta euro (1 trilyun rupiah lebih) jauh memecahkan rekor pemain termahal saat ini.......

Senin, 03 September 2007

Handoko terserang penyakit yang mengerikan dan menjijikkan. Tubuhnya dipenuhi oleh borok yang bernanah dan dibeberapa bagian dari tubuhnya sudah mengeluarkan bau busuk!

Tak terhitung biaya yang sudah dikeluarkan dari koceknya, tapi dokter yang sudah berkaliber dunia sekalipun menyerah!

Sampai suatu malam, Hondoko bermimpi bertemu dengan seorang Hamba Tuhan. Wajah dari Hamba Tuhan itu sangat familiar karena beberapa bulan yang lalu saat dia masih sehat bugar, Hamba Tuhan itu datang kerumahnya untuk melayani tapi dengan kasar dia mengusirnya. Di dalam mimpi Pak Handoko didoakan dalam nama Yesus dan dia SEMBUH, semua borok di tubuhnya, bau busuk hilang tanpa Ada bekas sedikitpun!!

"Tuhan Yesus" . .. , itu kata pertama yang keluar dari mulutnya saat terbangun dari mimpinya. Sudah lama sekali nama itu hilang dari hidupnya, kehancuran rumah tangga orang tuanya membuat dia membenci Tuhan Yesus.

Ibunya sangat aktif di pelayanan, begitu juga dengan ayahnya tapi ternyata ayahnya selingkuh dengan wanita teman sepelayanan di gereja mereka. Sakit hati dan malu, membuat sang Ibu tidak mampu berpikir jernih dan mengambil jalan pintas, BUNUH DIRI dengan menggantung diri di kamar Handoko. Ketika itu Handoko kecil sudah mengerti apa yang terjadi dalam rumah tangga orang tuanya. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya DIAM!!!

Handoko tumbuh tanpa kasih kasih sayang, Ada akar kepahitan dalam hidupnya. Dari sudut materi dia mendapatkan semuanya tapi ada hal yang hilang dalam hidupnya. Hatinya penuh dendam, rasa kebencian akan ayahnya yang selingkuh, rasa kecewa pada Ibunya yang tega meninggalkan dia dengan cara bunuh diri, padahal dia aktif melayani Tuhan. Sejak kecil Ibunya selalu bercerita akan kebaikan dan campur tangan Tuhan bagi orang yang percaya dan setia padaNya dan dia juga MARAH pada Tuhan karena membiarkan keluarga mereka hancur!!

Antara putus asa dan adanya harapan untuk sembuh, dia menyuruh Hambali, orang yang dia percaya untuk memanggil Hamba Tuhan yang ada di mimpinya, yang pernah dia usir sebelumnya.

Ada syarat yang Handoko sampaikan; Hamba Tuhan itu tidak boleh diberitahu apa penyakit sesungguhnya yang dia derita, cukup mengatakan bahwa kakinya sakit dan is Hamba Tuhan tidak boleh masuk ke dalam kamar, cukup mendoakan dia dari luar kamar.

Dia ingin buktikan, benarkan Yesus itu ajaib, benarkah Yesus itu Maha Tahu dan mampu memyembuhkan penyakitnya melalui Hamba Tuhan yang akan mendoakan dia, tanpa melihat dan menjamah tubuhnya yang sakit. Katanya, "aku akan percaya"

Tampa menunda-nunda waktu, Hambali segera menjemput is Hamba Tuhan. Sesuai dengan persyaratan yang diajukan oleh Handoko, dikatakan penyakit yang diderita hanyalah sakit di bagian kaki dan is Hamba Tuhan tidak diiijinkan masuk kedalam kamar, cukup mendoakan dari luar.

Mendengar persyaratan ini, Hamba Tuhan bingung karena belum pernah ada yang minta dilayani dengan persyaratan seperti ini. Tapi Roh Kudus berbicara padanya, "Pergilah, lakukan bagianmu maka Aku akan lakukan bagianKu."

Setiba di tujuan, Ada keraguan di hati sang Hamba Tuhan, bagaimana mendoakan orang yang dia tidak lihat dan tidak tau sakitnya apa? Tapi kembali dia mendengar suara yang berkata, "Lakukan yang menjadi bagianmu anakKu, jangan ragu, jangan gunakan pikiranmu, Aku akan lakukan hal yang tidak pernah kau pikirkan sebelumnya."

Hamba Tuhan tersebut menaikkan pujian di depan pintu kamar, memuji dan menyembah Tuhan, dia merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa di ruangan itu, dan dia mulai berdoa, "Bapa, kuasaMu tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang dan selama-lamanya, hamba serahkan Bpk. Handoko ke tanganMu, jamah kakinya yang sakit sehingga dia bisa berjalan. Amin".

Setelah itu, Hamba Tuhan ini pamit pulang dn diantar oleh supir yang sudah disediakan.

Apa yang terjadi dengan Handoko?

Sepeninggal is Hamba Tuhan, Handoko menangis meraung2 di dalam kamar, tentu saja satu rumah panik tapi karena kamar dikunci dari dalam tak seorangpun bisa masuk. Lambat laun suara raungan mengencil menjadi isak tangis dan akhirnya diam.

Karena panik, Hambali memutuskan untuk mendobrak pintu kamar tapi terhenti ketika pintu kamar bossnya terbuka, dan semua Mata yang Ada diruangan itu terpukau, semua diam.

Handoko berjalan perlahan-lahan, dia sudah sembuh!! Borok yang ada ditubuhnya hilang, bau busuk yang menyengat hidung tidak ada lagi. Semua mata dipenuhi air mata suka cita!!

Sahabat, dari kisah diatas ada hal yang secara pribadi bisa Kita ambil untuk jadi renungan.
Ada 3 tokoh di renungan ini, dan saat ini tokoh apa yang sedang anda lakoni?

1. Sebagai Handoko
2. Sebagai orang yang melihat keajaiban dan karya Tuhan
3. Sebagai Hamba Tuhan

Tuhan memberkati.
From S. H Tarigan.
APAKAH AKU YANG MEMBACA, LEBIH BAIK ATAU LEBIH BURUK?

Shalom,
Dear Tders, Matius 25:13 berkata : "Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya".

Bro & Sis sekalian di kesempatan ini saya mau menyampaikan kesaksian saya tentang apa yang saya alami kemarin, Minggu, 26 Agustus 2007. Sungguh saya mau berkata, kalau ada orang yang paling berdosa pada hari itu, sayalah orangnya, tapi kalaupun ada orang yang paling berbahagia, sayalah juga orangnya.

Ceritanya begini:
Hari Minggu 19 Agustus 2007 ( satu minggu yang lalu ), saat Ibadah Raya di gereja kami, sembari menunggu jemaat datang, saya melihat seorang bapak tua datang ke gereja. Saya tahu dia adalah jemaat baru di gereja kami ( karena di gereja kami, setiap jemaat baru selalu kami minta memperkenalkan diri, dan kami mendoakan mereka apapun reason mereka untuk datang, tapi kami selalu menggaungkan bahwa "GEREJA" adalah jawaban ), dan ini adalah kehadirannya yang kedua kalinya. Saya sapa dia, saya salam dan sebut namanya. Eh dia kaget....."Lho bapak ingat nama saya ya?" tanyanya. Mungkin karena bapak ini sudah tua, sehingga dia lupa minggu sebelumnya dia sudah memperkenalkan namanya ke saya. Saya persilahkan dia untuk mengambil tempat duduk. Ibadah dimulai, berhubung hari itu Gembala kami sedang pelayanan keluar kota , maka sayalah yang memimpin pembukaan Ibadah kami. Saat ruang kesaksian dibuka, bapak tua ini ternyata juga memberikan kesaksiannya, di akhir kesaksiannya ia meminta agar keluarganya bisa didoakan. Saat ibadah selesai, saya panggil pak tua itu dengan maksud mau berdoa buat dia. Ternyata bro & sis yang dia maksud waktu memberi kesaksian, adalah agar keluarganya dikunjungi karena istrinya sedang sakit, sudah 3 tahun terkena stroke. Saya merespon permintaannya, dan berjanji sore nanti saya akan kerumahnya. Singkat cerita sorenya saya berkunjung kerumah pak tua ini, dan saya berjumpa dengan istrinya mungkin berumur kurang lebih 60 tahun. Keadaan mereka ternyata sungguh memprihatinkan. Sang istri menceritakan penyakitnya ke saya, tapi yang membuat saya terharu bukan penyakitnya itu yang ia keluhkan, yang ia keluhkan adalah sudah 1 ( satu ) tahun ia tak pernah bergereja !! Karena ia tak bisa berjalan, kaki kirinya sangat sulit untuk melangkah, ia hanya sanggup berjalan tidak lebih 3 - 4 meter, selebihnya yang ia bisa lakukan duduk atau berbaring. Iya berkata..."Pak jiwa saya ini sudah kering rasanya...." .

Saya coba hibur dia sambil bercanda, waduh sayang ya bu mobil saya rodanya masih dua ( maksudnya saya baru punya sepeda motor ), kalau rodanya empat, saya pasti akan jemput ibu untuk pergi bergereja. Pak tua nyeletuk, kalaupun dijemput siapa yang bopong ibu ? ( tempat ibadah kami berada di lantai 2 ).

Saya katakan kepada mereka pasti ada banyak yang mau membopong si ibu ke lantai 2. Kamipun berdoa, dan saya membagikan Firman kepada si Ibu dari Mazmur 23, dan saya pastikan kepada si Ibu, sesuai Firman yang sudah ia dengar, minggu depan pasti ( garis bawahi saya berkata : PASTI ) ia akan bergereja. Kemudian saya pamit, dan melanjutkan pelayanan saya di Ibadah Raya sore.

Waktu berjalan, Senin.....Selasa. ......dan saya menjalaninya seperti biasa, bekerja..... melayani dst-dst dan....... tibalah hari yang ditunggu-tunggu, yaitu Minggu, yang kita percaya merupakan hari Sabat, hari kenikmatan, hari kudusnya Tuhan seperti Firman katakan di Yesaya 58:13-14.

Jam 07:20 saya sudah tiba di gereja, dan melakukan apa yang menjadi bagian pelayanan dan tanggung jawab saya. Jam 07:50 saya turun ke ke lantai I, hendak memeriksa para usher yang bertugas, begitu sampai di lantai I, si Pak Tua ternyata baru sampai kegereja. Saya seperti mendengar dentuman palu godam di hati saya ketika si Pak Tua berkata, "Lho pak, kami sudah tunggu-tunggu jemputannya. .....Ibu malah sudah siap-siap ke gereja, cuma karena waktunya sudah mepet, Ibu bilang ....ya sudah biar bapak aja yang ke gereja."

Ternyata saya LUPA untuk meng-arrange jemputan untuk Pak Tua ini dan istrinya. Sedikitpun tak terbersit di pikiran saya tentang hal itu sampai saat si Pak Tua bertanya ke saya. Sungguh Bro & Sis, saya seperti anak kecil ke Pak Tua itu, saya tidak hanya minta maaf ke dia, tapi sayapun minta-minta ampun ke dia, saya panik, apalagi Ibadah akan dimulai jam 08:00. Saya bilang ( sebenarnya setengah berteriak ) Aduh pak, ampuni saya pak, saya salah....saya lupa!!. Saya bilang ke dia tunggu sebentar pak, secepat kilat saya kembali berlari naik ke lantai 2. Saya minta tolong salah seorang diaken untuk menjemput si Ibu, dan si Pak Tua itu ikut di mobil untuk menjemput istrinya.Jarak rumahnya dengan gereja kurang lebih 10 menit perjalanan mobil.

Ibadah berjalan, tapi saya tak bisa menikmatinya, saya gelisah, sebentar-bentar saya saya menoleh ke pintu masuk ruang ibadah, Pak Tua & istri belum juga muncul. Praise the Lord, jam 08:10 mereka tiba, si Ibu kelihatan sedang dibopong-bopong orang ibu-ibu diakones, tertatih tatih menaiki tangga. Saya sambut mereka, dan mempersilahkan mereka duduk di deret kursi paling depan, di sebelah saya.

Pemberitaan Firman/Kotbah. Gembala kami menyampaikan kotbahnya. Saat kotbah berjalan kira-kira 30 menit, tiba-tiba lawatan Tuhan turun, hadirat Tuhan begitu pekaaaaatttnya. ..!!!. Manifestasi- manifestasi mulai terjadi, saya tahu, kotbah belum selesai tapi gembala sudah mengundang semua jemaat bangkit berdiri, mari kita angkat pujian katanya, mari kita sembah Tuhan!

Dahsyat....! !! begitu penyembahan diangkat, ada begitu banyak yang mengalami lawatan Tuhan, mereka mulai bermanifestasi. Tiba-tiba seorang Ibu tampil ke depan dengan gerakan tarian, ia mendekati si Ibu yang sakit tadi, dan luar biasa......karena si Ibu yang sakit tadi tetap duduk, ibu yang menari itu, berlutut didepannya, dan mengangkat kaki kiri si Ibu , meluruskannya setinggi lutut, dan mulai mengurut kakinya ( ibu ini tidak tahu kalau kaki kiri si Ibu tua inilah yang sakit ) . Sementara mengurut tiba-tiba dia menoleh kebelakang memberi isyarat ke Gembala yang ada di mimbar untuk turun menghampiri Ibu yang sakit, Gembala turun dan menumpangkan tangan ke kaki yang sakit dan berdoa buat si Ibu. Wow...ajaib Tuhan, tiba-tiba Ibu tua ini bangkit berdiri dan berjalan, sendirian..! ! tanpa di papah atau di bantu, terus dan terus sementara penyembahan berjalan ia berjalan kesana kemari. Halleluyah.. ..!! Ibu ini mengalami mujizat...dia sembuh!!!.

Saat ibadah selesai, jemaat masih saja pada duduk di bangkunya, Gembala kami kembali ke mimbar, dan mengajak si Ibu ini untuk bersaksi, untuk ke mimbar ada anak tangga yang harus di tapaki, luar biasa, si Ibu tak perlu bantuan, karena dia sudah sembuh, dan memang saya sudah sembuh katanya di kesaksiannya.

Coba bayangkan Bro & Sis pengalaman saya ini. Kalau saja Ibu ini tak mengalami Kairosnya Tuhan akibat keteledoran saya, pastilah penyesalan yang akan saya rasakan, namun saya bersyukur pada akhirnya, karena pekerjaan Tuhan, bisa tergenapi, khususnya untuk pribadi si Ibu Tua tadi.

Dan Matius 25:13 tadi akan menjadi rhema yang hidup bagi pelayanan saya, agar saya tidak menjadi teledor dalam komitmen pelayanan saya.

Terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Halleluyah.. ....

Gbu
Pdp. Iskandar Dachi
Batam Tders

TENTANG BERBOHONG

Dear all ;

Kita pernah mendengar suatu pernyataan yang mengatakan bahwa berbohong itu tidak baik tetapi berbohong demi kebaikan itu tidak apa apa. Namun bagi istri saya, apapun alasannya yang namanya berbohong akan membuatnya tidak merasa damai sejahtera.

Ada peraturan yang dibuat oleh suatu yayasan pendidikan internasional terkenal untuk semua karyawan yang bekerja disana. Tidak boleh adanya ikatan keluarga satu sama lain, seperti suami – istri atau orang tua – anak atau kakak – adik.

Mengetahui hal ini, saya dan istri membuat bagaimana caranya agar adiknya istri yang sudah terlebih dahulu bekerja di yayasan pendidikan tersebut tidak diketahui bahwa dia adalah adik kandung. Kami mengakuinya sebagai saudara sepupu (karena masih bisa ditoleransi) alias berbohong.

Pertengahan tahun 2005, istri saya diterima bekerja di yayasan pendidikan itu. Setelah hampir satu bulan bekerja, perasaan istri saya tidak damai sejahtera. Rasanya ingin bisa segera mengakui hal sebenarnya. Dia minta pendapat saya akan hal ini. Saya menyarankan agar dia bertanya pada Tuhan. Terus terang saja kalau karena kejujuran ini mengakibatkan istri saya dikeluarkan, saya takut. Menjadi kebingungan mengatur keuangan keluarga, mengingat banyaknya kebutuhan terutama untuk si kecil.

Melewati satu tahun istri saya bekerja, Tuhan terus mengingatkan. Tuhan juga bicara pada istri saya kalau DIA tidak menginginkan perpuluhan yang diberikan karena pendapatan yang diperoleh sama halnya dengan berbohong. Istri saya kembali meminta pendapat saya akan hal ini. Kembali lagi saya hanya bisa menyarankan hal yang sama seperti sebelumnya.

Akhirnya pada awal September 2006, istri saya mengakui hal ini pada atasannya langsung. Saya baru mengetahuinya pada malam hari. Saya kaget ketika diberitahu hal tersebut, tapi anehnya iman saya menjadi mantap dan rasa takut yang ada menjadi hilang. Tak hanya pada atasannya langsung, istri saya juga mengakui pada semua atasan yang dirasa telah dia bohongi kecuali HRD. Saat itu HRD sedang sibuk, beberapa kali istri saya mencoba untuk bicara dengan HRD. istri selalu memberitahu saya. Saya berdoa agar Tuhan Yesus turut campur tangan dalam pembicaraan itu, kemudian saya juga mengusir kuasa kuasa jahat yang ingin turut campur. Mungkin kah itu yang membuat HRD selalu sibuk ?

Pertengahan September 2006, istri saya berkesempatan dapat mengakui pada Head of School dan HRD. Menurut HRD, HRD sudah mengetahui hal tersebut dan sebentar lagi akan me wawancara seseorang sebagai pengganti posisi istri saya dan bulan Oktober atau November 2006 diminta untuk mengundurkan diri. Tetapi Head of School tidak setuju akan keputusan HRD. Oleh Head of School, istri saya diminta untuk menunggu hingga akhir Oktober 2006. Head of School akan membicarakan hal ini kepada manajemen yayasan pusat.

Menunggu akhir Oktober 2006, istri saya berkeinginan untuk doa puasa di awal dan akhir bl. Oktober 2006. Beberapa hari pun saya menyembah Tuhan sendirian dalam kamar. Tuhan berkata pada saya bahwa DIA tak akan pernah meninggalkan istri saya dan istri saya pun akan tetap bekerja yayasan pendidikan itu, justru malah HRD yang akan keluar. Tuhan juga berkata pada istri, bahwa tangisanmu takkan sia sia. Saya juga mendapat penglihatan, diatas kepala istri saya ada mahkota yang bersinar terang.

Tuhan memberikan kekuatan melalui khotbah seorang hamba Tuhan yang dekat dengan kami. Dalam khotbahnya berkata kalau kita benar benar mengasihi Tuhan, kita harus taat pada perintah Nya. Tak hanya itu, Tuhan juga memberikan kekuatan pada istri saya dengan memberikan dua buku karangan Magdalena Kawotjo yaitu Berhasil Karena Iman & Menikmati Kemustahilan.

Kita hanya bisa berharap dengan iman, apapun keputusan dari manajemen pusat, Tuhan pasti mempunyai rencana yang indah buat kita. Pikir kita, rasanya adalah suatu yang mustahil jika suatu yayasan pendidikan internasional mudah merubah peraturan bagi karyawan karyawannya. Mereka pasti sudah memikirkan se matang mungkin dalam membuat peraturan.

Sampai akhir bl. Oktober 2006, istri saya belum mendapatkan kabar dari yang pernah dijanjikan oleh Head of School. Memasuki bl. November, tepatnya seminggu sebelum ulang tahun istri saya. Head of School memberitahu bahwa seminggu lagi akan menemui manajemen pusat dan pemilik dari yayasan. Istri saya dimintanya untuk berdoa. Tepat ulang tahun istri saya, Head of School belum juga memberi kabar apa apa. Saya ada perasaan sedikit khawatir, namun istri saya terlihat biasa biasa saja dan asyik bercanda dengan si kecil.

Selasa malam 21 November, sambil menemani si kecil yang mau tidur. Dengan nada sedikit serius, dia mengatakan kalau dirinya sedang sedih. “ Kenapa ? “ tanya saya singkat. Sebelum pulang kerja, istri saya dipanggil Head of School dan diberitahu bahwa yayasan tidak dapat merubah peraturan yang sudah ada tetapi istri saya masih dapat bekerja. Spontan istri saya tertawa, mengejutkan si kecil yang matanya sudah 5 watt. Rupanya saya di kerja in.

Seperti apa yang telah Tuhan janjikan dan Tuhan telah menepati. Kami mengucap syukur pada Tuhan Yesus dan saling bercerita mengingat ingat apa saja yang Tuhan telah perbuat dalam hidup kita. Kemudian tertidur pulas dalam hadirat Tuhan.

Kemudian, di pertengahan bl. April 2007, ketika kami sedang asyik santai di kamar. Istri saya mendapat telepon dari teman seruangannya di kantor. Temannya itu memberitahu bahwa HRD keluar. Istri saya ter kaget, hal ini sudah diberitahukan Tuhan sebelumnya melalui saya.

Terkadang sulit bagi kita untuk melakukan perintah Tuhan jika perintah tersebut tidak masuk akal bagi kita atau sesuatu yang mustahil bagi kita. Tapi kita harus melakukannya karena kita mengasihi DIA dan DIA mempunyai rencana / tujuan yang indah buat kita.

JESUS LOVE U
ANDRE