Kamis, 27 Juli 2006

= BLUE PRINT TUHAN =

Saya sering merenungkan perjalanan hidup saya mulai dari anak-anak sampai saat ini. Bagaimana saya bisa jadi orang Kristen? Bagaimana saya bisa menikah dengan suami saya? Bagaimana saya bisa bekerja di PT. Indosentra Pelangi Semarang? Dan sebagainya.

Semakin merenung, saya semakin sadar bahwa semua yang terjadi dalam hidup saya semuanya sudah tercatat dalam agendaNya. Tidak ada satu pun kejadian yang saya alami diluar dari kehendak dan rencanaNya.

Saya lahir di lingkungan keluarga yang menganut kepercayaan nenek moyang yaitu Kong Hu Cu. Berhubung agama Kong Hu Cu saat itu dilarang oleh pemerintah, sejak sekolah saya mengikuti pelajaran agama Buddha. Walaupun saya beragama Buddha, ada beberapa hal yang dari awal saya tidak pernah percaya seperti (maaf) pembakaran rumah kertas dan uang kertas untuk arwah keluarga kita yang sudah meninggal. Setelah saya renungkan kembali, hal ini merupakan point dari rencana keselamatan yang Tuhan sudah sediakan bagi saya.

Sebagai seorang Buddhist, saya paling benci dengan orang Kristen. Di benak saya, orang Kristen adalah orang yang fanatik dan suka memaksa orang lain untuk mengikuti iman percaya mereka. Tapi yang mengherankan, semua teman dekat saya adalah orang Kristen. Walaupun saya sama sekali tidak terpengaruh oleh kepercayaan mereka, tapi saya sadar itu juga bagian dari rencanNya untuk menyelamatkan saya.

Seiring waktu berjalan, saya berkenalan dengan seorang pria (sekarang menjadi suami saya) yang beragama Kristen. Setelah proses perkenalan itu kami pacaran (padahal ada juga teman sesama Buddhist yang mengajak pacaran, tapi entah kenapa saya tidak mau). Masa awal pacaran kami diwarnai dengan perdebatan tentang agama masing-masing. Kalau hari minggu, kami beribadah di tempat yang terpisah, saya di vihara, dia di gereja. Saudara lihat ini juga bagian dari rencanaNya yang indah bukan?

Setelah melewati masa pacaran 1 tahun, saya akhirnya mau diajak ke gereja untuk acara Natal melalui sebuah pengalaman yang sederhana yaitu waktu makan malam berdua, saya disuruh berdoa untuk mengucap syukur atas makanan tersebut. Saya sempat protes, "Saya mesti doa apa?!" "Ya pokoknya berdoa mengucap syukur saja", begitu katanya. Akhirnya saya berdoa juga dengan sedikit grogi (abis bingung sih mau ngomong apa, maklum kan ngak biasa berdoa) :-) Singkat cerita sejak ikut kebaktian Natal tahun 1992, saya mengambil keputusan dibaptis pada tahun 1993. Tergenapi sudah apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan saya yaitu menjadikan saya sebagai anak pewaris kerajaanNya.

Sebagai tambahan, saya akan ceritakan pengalaman saya sehingga bisa ada di PT. Indosentra Pelangi Semarang. Pada saat saya bekerja di sebuah perusahaan tour & travel, saya berkenalan dengan seseorang yang juga bekerja di perusahaan tour & travel tapi berbeda 'bendera'. Saya ceritakan ke dia bahwa saya pengin pindah kerjaan. Pada saat kami berdua sedang olah raga lari pagi, dia kasih informasi mengenai lowongan pekerjaan di PT. Aneka Pangan Dwitama. Setelah melalui proses testing yang menurut saya hasilnya pasti jelek, saya diterima bekerja di PT tersebut sebagai asisten EDP. Sungguh ini hanya oleh anugerahNya saja, karena saya merasa pasti bahwa orang lain hasil testnya jauh lebih bagus daripada saya.

Setelah 1 tahun bekerja di PT. Aneka Pangan Dwitama, saya dipindahkan ke PT. Tunasgraha Rejeki yang jauh dari kesan 'makmur' baik dari fasilitas dan perlengkapan kerja seperti gedung kantor, komputer, meja dan kursi kerja dan lain-lain. Saat itu saya sempat menangis dan protes kenapa Tuhan 'memindahkan' saya dari tempat kerja yang sudah teratur, rapi dan canggih ke tempat kerja yang berantakan, minim dan komputer yang 'bolot'? Akhirnya saya tahu bahwa Tuhan sudah merencanakan yang terbaik buat saya yang tidak pernah bisa saya prediksi sebelumnya.

Sekarang saya semakin percaya bahwa setiap inchi dari langkah hidup saya sudah ada dalam 'blue print' Tuhan sesuai dengan ayat firmanNya dalam
Mazmur 139:13-16
13 : Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
14 : Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
15 : Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 : mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

Litalia Onggowarsito
EDP Supervisor
PT. Indosentra Pelangi
Semarang