Rabu, 06 Desember 2006

Foto Di Atas Meja

Seorang artis tengah dirundung malang. Lantaran mencandu narkoba, ia terserang penyakit maut HIV. Kini ia tergolek sekarat di rumah. Seorang teman datang mencoba menghibur dan meneguhkan imannya. Namun dosa-dosa yang telah diperbuat membutakan mata si artis. Ia putus asa.

"Aku berdosa," akunya memelas, "Aku telah menghancurkan hidupku dan kehidupan banyak orang di sekelilingku. Kini aku akan tersiksa dineraka. Tak ada lagi yang bisa kuperbuat."

Dari sisi tempat tidurnya, sang teman melihat sebuah potret gadis kecil yang cantik terpigura di atas meja. "Ini foto siapa?" katanya. Mendengar pertanyaan itu sang artis antusias, semangat hidupnya tergerak kembali "Oh, itu foto putriku. Dialah mutiara hidupku, ia satu-satunya yang indah dalam hidupku."

"Apakah kamu akan menolongnya bila ia mendapat kesulitan, atau melakukan kesalahan? Maukah kamu memaafkan dia? Apakah kamu masih mencintainya? "

"Tentu saja." Jawab sang artis antusias. "Aku akan lakukan apapun demi dia. Mengapa kau lontarkan pertanyaan seperti ini?"

"Saya ingin kau tahu," jawab sang teman, "bahwa Tuhan juga memiliki foto dirimu di atas meja-Nya."

Wajah artis itu terkesiap. Sudah terlalu lama ia tidak mendengarkata Tuhan, apalagi mengucapkannya. Sastrawan Rusia, Leo Tolstoy, dalam karyanya Last Diaries pernah menulis, kamu selalu saja berpikir tentang orang lain, padahal Tuhan selalu memikirkan kamu. Apalagi sesungguhnya, Tuhan itu sering mengunjungi kita, namun kita kerap kali tidak ada di rumah. (djs)

Sumber: KCM - Kamis, 27 April 2006

Minggu, 08 Oktober 2006

STEPHEN BALDWIN

Tahukah Anda aktor Hollywood Stephen Baldwin? Dia adalah terbungsu dari keluarga Baldwin yang telah menjadi aktor dalam puluhan film di Amerika Serikat. Sekarang dia adalah anak Tuhan dan memiliki pelayanan melalui talenta yang dimilikinya.

Ini adalah cerita kesaksian beliau yang ditulis setelah acara televisi TBN (Trinity Broadcasting Network).

Stephen Baldwin adalah seorang anak bungsu dari keluarga Baldwin di mana yang tertua adalah Alex Baldwin, yang juga merupakan salah satu aktor terkenal dari Hollywood. Dia termasuk yang badung di antara saudara-saudaranya. Sebagaimana aktor Hollywood lainnya, dia memiliki kehidupan yang jauh dari kebenaran dan tidak mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Dua tahun sebelum Stephen muncul di acara televisi TBN, dia telah bertobat dan menyerahkan hidupnya pada Yesus Kristus. Dia menceritakan bahwa setahun sebelumnya istrinya lah telah lebih dulu bertobat.

Kisah pertobatan Stephen Baldwin ternyata diawali dengan seorang pembantu rumah tangga yang bekerja membersihkan rumahnya. Pembantu tersebut berasal dari Brazil dan dia selalu menyanyi dalam bahasanya selama dia bekerja. Istri Stephen Baldwin mendengar nyanyian pembantunya setiap hari tetapi tidak mengerti apa yang dinyanyikan, hanya saja dia mengerti dan mengenali kata Yesus yang keluar dari nyanyian tersebut.

Akhirnya istri Stephen menanyakan pada pembantunya apa lagu yang dia nyanyikan dan pembantunya bersukacita dan tertawa karena istri Stephen menanyakan hal ini. Lalu istri Stephen merasa bingung dan berkata mengapa dia tertawa? Istri Stephen berkata bahwa dia dia adalah bos dari pembantu tersebut tetapi mengapa si pembantu malah tertawa saat ditanya. Akhirnya si pembantu bercerita bahwa dia pernah dinubuatkan bahwa dia akan bekerja pada seseorang yang akan memiliki pelayanan sendiri sehingga dia sangat bersukacita bahwa dia percaya nubuat ini mulai digenapi saat istri Stephen menanyakan tentang nyanyiannya.

Istri Stephen bercerita pada suaminya, yang akhirnya ditertawakan saja. Sejak saat itu, istri Stephen Baldwin belajar tentang Yesus pada pembantunya selama beberapa waktu. Akhirnya kisah berlanjut dengan pertobatan istri Stephen yang kemudian diikuti oleh Stephen sendiri.

Setelah bertobat, Stephen Baldwin tidak menyia-nyiakan talenta yang diberikan Tuhan kepadanya. Dia sekarang memiliki sukacita yang lain daripada sukacita dunia. Dia bercerita dengan antusias bahwa dia bersukacita pernah berada dalam kebaktian yang terdiri dari 15000 orang anak muda yang berseru menyembah Tuhan. Hal ini menunjukkan hati Stephen Baldwin sudah tidak pada kekayaan maupun kenikmatan duniawi tetapi hatinya terarah pada Tuhan. Dia kemudian bekerja sama dengan Louis Palau, seorang pengabar Injil ternama untuk membuat film tentang kehidupan skater dan biker di Amerika Serikat yang percaya Yesus dan bersaksi tentang Yesus dalam film tersebut.

Stephen Baldwin percaya bahwa dunia memerlukan film-film serta content yang menarik yang mampu membawa dunia mengenal Yesus melalui budaya tren saat ini seperti skating. Anda perlu tahu bahwa judul game "Tony Hawk" yang merupakan game skating sangat populer dan termasuk judul best seller dalam dunia video game. Oleh karena itu film tentang skating dapat menjadi alat untuk membawa banyak anak muda dan penggemar skating mengenal Yesus. Dia mengatakan bahwa film/DVD ini adalah salah satu senjata yang akan Tuhan pakai untuk membawa jiwa-jiwa datang kepada Tuhan. Judul dari proyek film ini adalah "Livin It" dan website dari film dapat diakses pada URL: http://www.livinitthemovie.com

Haleluya, ada anak Tuhan yang merupakan salah satu aktor Hollywood yang mau menyerahkan hidupnya untuk kemuliaan Tuhan serta memberikan talentanya untuk kerajaan Allah. (NN)

Sabtu, 02 September 2006

BLUE PRINT (LAGI)

Dalam perenungan saya, memang benar bahwa kita harus selalu memohon rahmat akan memahami "blue print" dari Tuhan. Dengan demikian kita bisa selalu rendah hati namun kita juga selalu optimis dan bersemangat. Pede tapi tidak sombong..

Karena dengan selalu mohon rahmat untuk memahami kehendakNya, di saat keadaan menguntungkan kita dan membuat kita di atas angin, sangat populer, kita harus sadar bahwa segalanya ini HANYA atas sepengetahuan Bapa kita di surga, hanya karena Tuhan lah kita bisa seberuntung saat ini. Di saat kita kaya, berlimpah harta, kita harus selalu ingat bahwa Tuhan punya "blue print" atas kita, Tuhan sudah mengaturnya untuk kita. Sekali lagi peran serta Tuhan. Tuhan tahu itu semua, oleh sebab itu jangan kita manusia ini menjadi sombong atas kemewahan duniawi. Kesombongan dan lupa diri adalah kelemahan manusia.
..barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan...

Di lain waktu, apabila keadaan tidak enak kita alami : kesengsaraan, ketidakberuntungan. Kita harus selalu dengan rendah hati mohon karunia untuk memahami. Tuhan punya "blue print". Dia pasti tahu apa yang kita alami dulu, sekarang dan esok hari. Dia pasti tidak akan tinggal diam. Kita harus selalu bersemangat, tidak putus asa karena Bapa kita pasti ada di samping kita.
..burung pipit seharga seduit saja tidak akan dibiarkannya jatuh tanpa sepengetahuan Bapa di surga...

Kesombongan dan lupa diri adalah milik orang tidak beriman, begitu juga dengan putus asa dan pesimis.

Saya banyak belajar dari renungan ini, yang juga saya peroleh dari berbagai macam kesempatan perjumpaan dengan orang-orang.

-dia-

Kamis, 27 Juli 2006

= BLUE PRINT TUHAN =

Saya sering merenungkan perjalanan hidup saya mulai dari anak-anak sampai saat ini. Bagaimana saya bisa jadi orang Kristen? Bagaimana saya bisa menikah dengan suami saya? Bagaimana saya bisa bekerja di PT. Indosentra Pelangi Semarang? Dan sebagainya.

Semakin merenung, saya semakin sadar bahwa semua yang terjadi dalam hidup saya semuanya sudah tercatat dalam agendaNya. Tidak ada satu pun kejadian yang saya alami diluar dari kehendak dan rencanaNya.

Saya lahir di lingkungan keluarga yang menganut kepercayaan nenek moyang yaitu Kong Hu Cu. Berhubung agama Kong Hu Cu saat itu dilarang oleh pemerintah, sejak sekolah saya mengikuti pelajaran agama Buddha. Walaupun saya beragama Buddha, ada beberapa hal yang dari awal saya tidak pernah percaya seperti (maaf) pembakaran rumah kertas dan uang kertas untuk arwah keluarga kita yang sudah meninggal. Setelah saya renungkan kembali, hal ini merupakan point dari rencana keselamatan yang Tuhan sudah sediakan bagi saya.

Sebagai seorang Buddhist, saya paling benci dengan orang Kristen. Di benak saya, orang Kristen adalah orang yang fanatik dan suka memaksa orang lain untuk mengikuti iman percaya mereka. Tapi yang mengherankan, semua teman dekat saya adalah orang Kristen. Walaupun saya sama sekali tidak terpengaruh oleh kepercayaan mereka, tapi saya sadar itu juga bagian dari rencanNya untuk menyelamatkan saya.

Seiring waktu berjalan, saya berkenalan dengan seorang pria (sekarang menjadi suami saya) yang beragama Kristen. Setelah proses perkenalan itu kami pacaran (padahal ada juga teman sesama Buddhist yang mengajak pacaran, tapi entah kenapa saya tidak mau). Masa awal pacaran kami diwarnai dengan perdebatan tentang agama masing-masing. Kalau hari minggu, kami beribadah di tempat yang terpisah, saya di vihara, dia di gereja. Saudara lihat ini juga bagian dari rencanaNya yang indah bukan?

Setelah melewati masa pacaran 1 tahun, saya akhirnya mau diajak ke gereja untuk acara Natal melalui sebuah pengalaman yang sederhana yaitu waktu makan malam berdua, saya disuruh berdoa untuk mengucap syukur atas makanan tersebut. Saya sempat protes, "Saya mesti doa apa?!" "Ya pokoknya berdoa mengucap syukur saja", begitu katanya. Akhirnya saya berdoa juga dengan sedikit grogi (abis bingung sih mau ngomong apa, maklum kan ngak biasa berdoa) :-) Singkat cerita sejak ikut kebaktian Natal tahun 1992, saya mengambil keputusan dibaptis pada tahun 1993. Tergenapi sudah apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan saya yaitu menjadikan saya sebagai anak pewaris kerajaanNya.

Sebagai tambahan, saya akan ceritakan pengalaman saya sehingga bisa ada di PT. Indosentra Pelangi Semarang. Pada saat saya bekerja di sebuah perusahaan tour & travel, saya berkenalan dengan seseorang yang juga bekerja di perusahaan tour & travel tapi berbeda 'bendera'. Saya ceritakan ke dia bahwa saya pengin pindah kerjaan. Pada saat kami berdua sedang olah raga lari pagi, dia kasih informasi mengenai lowongan pekerjaan di PT. Aneka Pangan Dwitama. Setelah melalui proses testing yang menurut saya hasilnya pasti jelek, saya diterima bekerja di PT tersebut sebagai asisten EDP. Sungguh ini hanya oleh anugerahNya saja, karena saya merasa pasti bahwa orang lain hasil testnya jauh lebih bagus daripada saya.

Setelah 1 tahun bekerja di PT. Aneka Pangan Dwitama, saya dipindahkan ke PT. Tunasgraha Rejeki yang jauh dari kesan 'makmur' baik dari fasilitas dan perlengkapan kerja seperti gedung kantor, komputer, meja dan kursi kerja dan lain-lain. Saat itu saya sempat menangis dan protes kenapa Tuhan 'memindahkan' saya dari tempat kerja yang sudah teratur, rapi dan canggih ke tempat kerja yang berantakan, minim dan komputer yang 'bolot'? Akhirnya saya tahu bahwa Tuhan sudah merencanakan yang terbaik buat saya yang tidak pernah bisa saya prediksi sebelumnya.

Sekarang saya semakin percaya bahwa setiap inchi dari langkah hidup saya sudah ada dalam 'blue print' Tuhan sesuai dengan ayat firmanNya dalam
Mazmur 139:13-16
13 : Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
14 : Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
15 : Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 : mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.

Litalia Onggowarsito
EDP Supervisor
PT. Indosentra Pelangi
Semarang