Sabtu, 02 September 2006

BLUE PRINT (LAGI)

Dalam perenungan saya, memang benar bahwa kita harus selalu memohon rahmat akan memahami "blue print" dari Tuhan. Dengan demikian kita bisa selalu rendah hati namun kita juga selalu optimis dan bersemangat. Pede tapi tidak sombong..

Karena dengan selalu mohon rahmat untuk memahami kehendakNya, di saat keadaan menguntungkan kita dan membuat kita di atas angin, sangat populer, kita harus sadar bahwa segalanya ini HANYA atas sepengetahuan Bapa kita di surga, hanya karena Tuhan lah kita bisa seberuntung saat ini. Di saat kita kaya, berlimpah harta, kita harus selalu ingat bahwa Tuhan punya "blue print" atas kita, Tuhan sudah mengaturnya untuk kita. Sekali lagi peran serta Tuhan. Tuhan tahu itu semua, oleh sebab itu jangan kita manusia ini menjadi sombong atas kemewahan duniawi. Kesombongan dan lupa diri adalah kelemahan manusia.
..barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan...

Di lain waktu, apabila keadaan tidak enak kita alami : kesengsaraan, ketidakberuntungan. Kita harus selalu dengan rendah hati mohon karunia untuk memahami. Tuhan punya "blue print". Dia pasti tahu apa yang kita alami dulu, sekarang dan esok hari. Dia pasti tidak akan tinggal diam. Kita harus selalu bersemangat, tidak putus asa karena Bapa kita pasti ada di samping kita.
..burung pipit seharga seduit saja tidak akan dibiarkannya jatuh tanpa sepengetahuan Bapa di surga...

Kesombongan dan lupa diri adalah milik orang tidak beriman, begitu juga dengan putus asa dan pesimis.

Saya banyak belajar dari renungan ini, yang juga saya peroleh dari berbagai macam kesempatan perjumpaan dengan orang-orang.

-dia-