Senin, 03 Mei 2010

PEDULI YANG LEBIH PENTING

Wayne Cordeiro, seorang pendeta yang melayani di Hawai, suatu hari berdoa agar tidak turun hujan pada kegiatan penting jemaat. Ternyata pada hari kegiatan tersebut turun hujan. Wayne mengeluarkan mobilnya dan berdoa dengan sungguh-sungguh, imannya ditunjukkan dengan tidak menghidupkan wiper penyapu hujan dikaca depan mobilnya. Hujan makin lebat. Begitu tiba di gereja, Wayne mengangkat tangannya ke langit, jemaat menyaksikan pendetanya menyembah Tuhan mohon hujan tidak turun, segera berhenti. Hujan makin lebat saja seolah mengejek Wayne. " Tuhan, mengapa hujan makin lebat, Tuhan tidak peduli doa-doaku?" Kemudian Wayne sadar atau Tuhan menegurnya, "Wayne, engkau lebih peduli terhadap ketidakhadiran hujan hari ini daripada ketidakhadiran- Ku(kasih karunia,...dsb) di jemaatmu - kehidupanmu -pelayananmu - keluargamu -relasimu... ." Bagaimana Tuhan Yesus juga telah menegur Marta tentang satu hal yang penting dan perlu yang tidak akan diambil daripada Maria, saudaranya?

Wayne disadarkan tentang hakekat kehidupan agar dirinya tidak mengalami Burn out, kekeringan rohani? Semakin melayani ke sana kemari, diundang retret, KKR, Seminar, mentoring, menulis, konseling, d s t, hari itu merefleksi diri, Adakah dia makin mengenal dan menghayati Kristus,makin dekat dengan Tuhan? ataukah malah semakin jaauuuhhh dari Tuhan dan kehendak-Nya yang harus diwujudkan??

Mungkinkah ditengah kesibukan dan keramaian kegiatan atau kerumunan manusia bisa merasakan kesepian (LONELY IN THE CROWD?)?

Mungkinkah ditengah kesibukan dan ....bisa mengalami yang disebut kehilangan hadirat Tuhan?

Mungkinkah ada obsesi, fokus kegiatan atau sesuatu yang kemudian jadi lebih utama , jadi berhala?

Wayne kemudian pergi ke biara untuk memasuki saat hening : Stillness, lebih daripada quiet dan silence. Tidak boleh ada hp, tidak boleh bawa laptop dan tidak ada internet dan tidak boleh minum kopi.Hanya boleh menulis resolusi dan komitmen. Mana tahan?

Yang menarik, memperbaharui disiplin saat teduh. Sebelumnya bersaat teduh untuk persiapan kotbah, bagikan kepada jemaat. Sekarang bersaat teduh untuk hatinya, menyentuh kehidupan pribadi DULU, baru dibagikan kepada jemaat dan masyarakat.

Pertanyaan penting: Tuhan selalu ada menyertai dan melindungi dalam hidup kita, namun adakah kita sungguh-sungguh menyadari kehadiran-Nya secara jelas & penuh? (bandingkan respon Yakub, Kejadian 28:16).

Tuhan selalu temukan kita dan hati kita menjadi tempat Yesus tinggal sebagai TUHAN atas hidup kita, pergumulan kita adalah menemukan Tuhan dalam setiap jengkal kehidupan dan peristiwa bahkan hembusan nafas sehingga mampu bersyukur, berterimakasih karena berserah bersandar total kepada-Nya yang adalah Juruselamat dan TUHAN, sumber hikmat-sukacita- belas kasih-maha kudus dan maha-maha lainnya.

Sejauh mana sehari-hari Menapaki Hari bersama Allah dan sampai dimanakah perjalanan hidup ini Merupa Hidup dalam Rupa-Nya, menjadi kerinduan dan komitmen semakin menyala, menjadi kurban bagi-Nya.

Met berjuang,
yohch & henny

Tidak ada komentar:

Posting Komentar